Baca Juga
MataLelaki - Ima, Janda Manis Pemijat Plus di Batam. Bagi para mata lelaki yang pernah mampir ke Batam, pasti sudah memahami bagaimana keindahan dan kenikmatan dunia malam disana. Tapi teryata terdapat banyak kesedihan dibalik senyuman indah para wanita malam ini.
Salah satunya Ima, 30 tahun, seorang janda beranak satu yang berprofesi sebagai pemijat. Bukan tanpa alasan dia menjadi pemijat. Semenjak suaminya meninggal karena penyakit yang diidapnya, inilah satu-satunya pekerjaan yang bisa ia lakukan.
“Namaku Ima asal Jawa Tengah, di sini ikut kakak soalnya suami sudah meninggal. Sehari-hari jaga toko tapi kalau ada yang manggil mijat ya bisa,” kata Ima dengan logat Jawa halus seperti dilansir oleh merdeka.
Ima menceritakan keluarganya terpuruk sejak bapaknya yang merupakan pensiunan tentara terserang penyakit dan meninggal saat bermukim di Jakarta. Sekarang, ibu Ima yang masih sehat kembali ke kampung halaman dan bermukim di Jawa Tengah.
“Bapakku dulu pensiunan tentara, waktu masih tinggal di Cilandak meninggal. Sekarang Ibu balik di kampung, mengurus rumah dan ternak kambing,” terang dia berkaca-kaca.
Dalam menerima tamu, Ima termasuk perempuan yang selektif. Dia tak mau melayani tamu yang tak merawat dengan baik kesehatan tubuhnya.
“Aku pilih-pilih cari orang yang bersih,” tutur dia sembari sesekali memainkan handphone.
Sembari tersenyum genit, Ima menjelaskan tarif layanannya. Tarif pijat berikut layanan ranjang ditawarkan Rp 400 ribu.
“Biasanya mereka mau pijat terus ngobrol dikit langsung minta gituan. Kalau pijat aja Rp 200 ribu, kalau mau plus-plus jadi Rp 400 ribu,” tukas dia.
Ima mengaku banyak perempuan malam yang sadar masuk lembah nista tersebut. Mereka memang berniat meraup pundi-pundi rezeki dengan cepat dari dunia malam ini.
“Kalau yang datang dari Cirebon, Indramayu, dan Ciamis itu sudah tahu kalau kerja gini di Batam. Tapi yang lain tahunya kerja di hotel,” sebut dia.
Ima yang telah menjadi sekitar delapan tahun ini belum berkeinginan menikah lagi. Dirinya masih nyaman melajang dan fokus bekerja untuk menyekolahkan anaknya.
“Batam keras, banyak orang suka menipu. Di sini kelihatannya baik tapi malah banyak bohongnya,” pungkas dia.
Share This :
comment 0 comments
more_vert